4/26/2011

Keimanan yang kokoh menjadi perisai bagisetiap muslim. Dan hal ini hendaknya menjadi sebuah kelaziman. Sehingga keimananitu betul-betul bak perisai kuat untuk menahan lajunya serangan musuh yangsenantiasa datang silih berganti. Perisai ini wajib selalu berada di tangansetiap muslim. Ia tak boleh lepas sekejappun. Apalagi hilang, tak berketentuanarah.

Keimanan yang diumpamakan perisai itu berawal dari kekuatan tauhid yangtertanam dalam sanubarinya. Tauhid yang kuat dan bersih dari berbagaipenyimpang. Ia diasaskan dari kalimat yang baik (kalimatun thayyibah)yang terikat dalam jiwanya. Kalimat yang baik dari kekuatan tauhid ini lantaranpersaksian dan komitmen loyalitasnya pada Sang Maha Perkasa.

'Tidakkah kamu kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaankalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya(menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim denganseizin Tuhannya.Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supayamereka selalu ingat." (Ibrahim: 24-25).

Pohon ini tiada duanya di muka bumi ini. Ia tumbuh subur dan berkembangpesat dan mampu melawan serangan hamadan penyakit. Sehingga ia menghasilkan buah yang tak pernah henti. Malahmenumbuhkan pohon-pohon lainnya. Itulah pohon keimanan.

Disebut Syajaratul Iman (Pohon Keimanan) lantaran keimanan yangkokoh laksana sebuah pohon yang selalu memberikan manfaat yang amat banyak.Buahnya dapat dikonsumsi oleh setiap makhluk yang menginginkannya. Dahannyadapat menjadi sarang serta tempat bertengger burung-burung. Daunnya yang lebatmenjadi tempat berteduh musafir yang lewat dan akarnya menyimpan persediaan airuntuk bumi yang tandus. Inilah pohon keimanan yang dijelaskan oleh Ibnul QayyimAl Jauziyah.

Beliau mengatakan, "Sesungguhnya Allah swt. menyerupakan pohon iman yangbersemi dalam hati dengan pohon yang baik. Akarnya menghunjam ke bumi dengan kokohdan cabangnya menjulang tinggi ke langit. Pohon itu terus menerus mengeluarkanbuah setiap musim. Jika engkau renungkan perumpamaan ini tentulah engkaumenjumpainya cocok dengan pohon iman yang telah mengakar kokoh ke dalam didalam hatinya. Sedang cabangnya berupa amal-amal shalih yang menjulang kelangit. Pohon itu terus menerus mengeluarkan hasilnya berupa amal shalih disetiap saat menurut kadar kekokohannya di dalam hati. Kecintaan, keikhlasandalam beramal, pengetahuan tentang hakikat serta penjagaan hati terhadaphak-haknya."

Di antara para ulama penafsir Al-Qur'an, mereka berpandangan bahwa yangdimaksud dengan pohon yang baik itu adalah pohon kurma. Sebagaimana yangditunjukkan oleh hadits riwayat Ibnu Umar r.a. Dalam kitab shahih Ar Rabi' Ibnu Anas mengatakan bahwa orang mukmin itu pokok amalnya menghunjam ke bumi sedangbuah amalnya menuju langit lantaran keikhlasannya dalam beramal. Ibnul Qayyim mengatakan, "Tidak ada perbedaan di antara ke dua pendapat itu karena maknayang dimaksud tamsil ini adalah sosok orang mukmin sejati. Sedang pohon kurmaadalah sebagai gambaran yang menyerupainya dan dari diri orang mukminlahsebagai sosok yang diserupakannya."

Pohon-pohon keimanan ini tumbuh dan berkembang bahkan menumbuhkan pohonlainnya. Syaikh Muhammad Ahmad Ar Rasyid dalam kitabnya Ar Raqa'iqmenggambarkan bahwa pohon-pohon itu bak laksana kumpulan tanaman taman nanindah. Setiap orang yang melihat pasti ingin berteduh di dalamnya. Setiapmelihat buah mesti tangan ingin menjamahnya. Pokoknya taman itu amat menarikhati. Pohon-pohon yang tumbuh di taman nan menawan itu adalah:

1. Syajaratut Tha'ah (Pohon Ketaatan)

Dari tempat kamu berteduh di bawah pohon iman itu kamu dapat mencium aromawewangian bunga yang semerbak di dekatnya. Itu bersumber dari sebuah pohon yangdisebut sajaratut tha'ah, yakni pohon ketaatan. Ia menjadi saksi terhadapkeridhaan Allah saat dilimpahkan di hari turunnya ayat berikut:

"Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mu'min ketikamereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yangada di dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberibalasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)." (Al-Fath:18)

Orang yang berteduh di masa sekarang akan senantiasa mendapatkan ketenanganhati dan tidak mudah goyah karena faktor terhalangnya mendapatkan sesuatu atautertinggal olehnya. Ia tetap tabah menunggu kemenangan yang akan diraihnya. Iajuga berada dalam arus gerakan Islam untuk selalu menunaikan tugas-tugas dan tanggungjawabnya. Ia setia dengan beban yang terpikul di pundaknya. Dengan sikap itu iamampu meruntuhkan mercusuar kesesatan. Sedang ia telah menyatakan janji setiakepada Islam untuk mati sebagai tebusannya. Pohon ketaatan ini bersumber padaakar pengabdian yang utuh pada Sang Maha Pencipta. Sudah semestinya pohonketaatan itu tumbuh subur di hati setiap muslim.

2. Syajaratut Tirhab (Pohon Penyambutan)

Pohon ini dinamakan pohon penyambutan. Ini untuk menyambut mereka-merekayang sedang berjuang untuk mempertaruhkan hidupnya agar meraih kemuliaan disisi Rabbnya. Jika Allah memilih untuk menimpakan musibah kepadamu sebagaijalan untuk meraih anugerah keridhaan-Nya. Dan kamu pun mengalami cobaan berathingga memaksamu berlindung di bawah Syajaratut Tirhab, pohonpenyambutan. Ini dilakukan untuk mencari ketenangan di bawah naungannya serayamenggerakkan pokoknya agar melimpahkan sebahagian dari berkahnya kepadamu. Danengkau melakukan sikap sebagaimana yang dilakukan Ibunda Maryam a.s. Ketikabumi terasa sempit olehnya. Maka terdengarlah suara yang menyeru kepadanya:

"Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon ituakan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum danbersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah:"Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Yang Maha Pemurah, maka akutidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini." (Maryam:25-26)

Maka engkau mendapat makan dari buahnya yang telah masak dengan rasa puastanpa berlebihan. Di sanaengkau beroleh minuman yang segar dari sungai kecil yang mengalir di hadapanmudengan mencidukkan kedua tanganmu kepadanya tanpa harus bersusah payah. Pohonini berdiri pada pokoknya yakni kecintaan untuk menghariba kepada Rabbul Izzati.Dengan penuh ketaqwaan dan keyakinan akan perjumpaannya. Bagi seorang muslimsejati mendekatkan diri untuk menghariba kepada Allah swt. menjadi keharusan.Agar ia senantiasa dalam kondisinya yang prima. Tidak lapar dan tidak pulakehausan. Ia dapat memenuhi hak dan kebutuhan hidupnya dalam memperjuangkanajaran-Nya.

3. Syajaratul Wafa' (Pohon Kesetiaan)

Kesetiaan adalah tanda kecintaan. Dan kecintaan merupakan prasyarat dalammenjalin hubungan yang harmonis dengan kecintaannya. Nabi Muhammad saw.mempunyai tanaman sendiri sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits, bahwabanyak pohon yang menyaksikan beberapa peristiwa dari perjalanan hidupnya yangmulia. Sebagai isyarat yang menunjukkan adanya hubungan ini. Terkadang sebagaigambaran untuk menyadarkan orang yang lalai. Di antaranya adalah syajaratulwafa', pohon kesetiaan. Sebagai tanda adanya komunikasi di antara ruh-ruhyang selalu ingat. Pohon ini dapat mengucapkan terima kasih dan memberikanpenghargaan kepada yang berhak menerimanya serta mengakui kebaikan yangdiberikannya.

Ia adalah batang pohon kurma yang merintih saat ditingalkan. Jabir binAbdullah r.a. meriwayatkan, "Dahulu ada sebatang pohon kurma yang digunakanoleh Nabi saw. untuk pijakan tempat berdirinya. Setelah dibuatkan mimbar untukNabi, kami mendengar dari batang kurma itu suara rintihan seperti rintihan untayang sedang hamil besar. Hingga Nabi saw. turun dari mimbarnya lalu meletakkantangannya pada batang itu barulah batang pohon itu diam."

Batang pohon itu mengeluarkan suara rintihan seperti rintihan unta betinahamil besar. Peristiwa ini merupakan salah satu mukjizat Nabi saw. Sebatangpohon yang diberikan penghormatan kepadanya lalu ia membalasnya. Manakaladitinggalkan, ia merasa sedih sehingga kesedihannya itu melahirkan suararintihan. Sekarang tiada seorangpun di antara kita melainkan di rumahnyaterdapat kitab hadits. Seakan-akan Nabi saw. berdiri di hadapannya mengajarkanurusan agama dan mengajarinya hukum-hukum syariat Islam. Maka sudah selayaknyabagi manusia seperti kita berterima kasih dan membalasinya dengan ketaatan dankesetiaan pada ajaran yang dibawanya.

Kita telah mendapatkan pelajaran yang amat bagus dari sebatang pohon kurma.Maka kita sebenarnya yang amat patut melakukan hal itu dan menterjemahkannyadalam sikap kita terhadap dakwah dan ajaran ini. Sepatutnya kita pun paramuslim merintih karena tidak dapat berbuat banyak untuk memberikan kontribusiuntuk kejayaan Islam sebagaimana orang-orang yang disebutkan Allah swt. dalamkitab-Nya. "Dan tiada (pula dosa) atas orang-orang yang apabila merekadatang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: "Akutidak memperoleh kendaraan untuk membawamu", lalu mereka kembali, sedang merekabercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yangakan mereka nafkahkan." (At-Taubah: 92)

4. Syajaratut Tsabat (Pohon Keteguhan)

Keteguhan menjadi hal yang amat urgen dalam mengemban amanah mulia. Karenagodaan dan rintangan akan selalu dating silih berganti. Karena itu bagi seorangmuslim sejati ia amat memerlukan pohon keteguhan. Engkau dapat berlindungdibawahnya di hari manusia berpecah belah karena kecenderungannya yangberbeda-beda. Engkau mencari selamat dengan meninggalkan semua golongan yangberpecah belah itu. 'Sekalipun engkau harus menggigit akar pohon (yakniberpegang teguh pada prinsip meskipun hidup menderita)."

Oleh karena itu berlindunglah pada pohon keteguhan ini untuk menggeraskangigitannya. Seandainya engkau bayangkan keadaan yang sebenarnya tentulah hatimumenjadi ragu dan bergetar penuh kecemasan. Antara perasaan takut bilapegangannya mengendur lalu terbawa arus dan harapan untuk tetap bertahan demimencapai keselamatan.

Akantetapi saripati cairan yang dikeluarkan oleh pohon itu membuat kamusegar karena mendapat minuman darinya. Sedang manusia saat itu menjulurkanlidahnya karena kehausan. Tenggorokanmu basah lagi sejuk, sehingga menambahkeras gigitanmu terhadapnya, seakan-akan kamu menghisap keteguhan dan kekokohandarinya bagaikan bayi lapar yang sedang menyusu. Pohon keteguhan ini jugamenjadi alat Bantu untuk menghadapi cobaan dan ujian komitmen dari berbagairayuan dunia yang memikat. Dari pohon itu seorang muslim tidak akan goyahkarena daya tarik material duniawi yang fana.

Ia tidak seperti orang-orang yang lalai dari kesetiaannya karena tergodaoleh ikan-ikan yang bermunculan pada saat mereka harus menunaikan komitmen itu."Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekatlaut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepadamereka ikan-ikan (yang berada disekitar) mereka terapung-apung di permukaanair, dan di hari-hari bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka.Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik."(Al-A'raf: 163)

5. Syajaratul Unsi (Pohon Penghibur)

Pohon ini menjadi penghiburmu di saat kamu sendirian dan kelembabannyameringankan (membasahi) keringnya kesalahanmu. Pohon ini ditanam oleh Nabi saw.Saat beliau melalui dua kuburan yang sedang diadzab. Sebagaimana yang diriwayatkandalam hadits Nabi saw. Beliau mengambil sebatang pelepah kurma yang masihbasah. Dan membelahnya menjadi dua bagian lalu menancapkan kepada masing-masingdari kedua kuburan itu satu bagian. Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa engkau lakukan itu?" Rasulullah saw. menjawab, "Mudah-mudahan adzab diringankandari keduanya selama kedua pelepah ini belum mengering."

Buraidah Al Aslami r.a. memahami hal itu sebagai tuntutan yang dianjurkan.Oleh karena itu ia berwasiat agar ditancapkan di atas kuburannya nanti duabatang pelepah kurma. Orang-orang pun mengikuti jejaknya dalam hal ini.

Ada kalanyakita tidak dapat terlepas dari dosa-dosa kecil yang mencemari keikhlasan amalkita atau dari keterpaksaan mengejar sisa-sisa yang ada di tangan ahli duniadari harta yang memperdayakannya. Yang biasa dibarengi dengan begadang yangmerusak kesehatan dan dirundung oleh kegelisahan yang membuat diri kita tidakdapat tidur. Sehingga tubuh ini menjadi lemah untuk persiapan kerja di pagihari. Barangkali dengan meluangkan waktu sejenak untuk berteduh di bawah pohonini agar dapat meringankan beban hidupmu.

Tentu hiburan bagi seorang muslim sejati bukanlah dengan lantunannasyid-nasyid dengan iringan bunyi musiknya atau juga bukan dengan tontonanyang melalaikannya. Akan tetapi hiburannya melalui dengan mengenang sejarahkehidupan umat terdahulu yang diabadikan kebaikannya serta mengingat akan janjibalasan yang akan diberikan Allah swt. pada orang-orang yang beriman. Sehinggadapat menggambarkan kenangan indah di hatinya akan kehidupan orang-orang yangtelah berada di negeri cahaya yang penuh berkah.
6. Syajaratul Mufashalah (Pohon Pemisahan)

Pohon pemisahan ini menjadi saksi tentang sempurnanya akan kebersihan saranayang digunakan oleh seorang muslim dalam mencapai tujuannya yang bersih.Demikian itu terjadi ketika ada seorang musyrik yang ingin bergabung memberikanbala bantuan kepada pasukan kaum muslimin dalam perjalanannya menuju medan Perang Badar. Orangmusyrik itu memberikan bala bantuan atas dasar fanatisme golongan untuk membelakaumnya. Ketika pasukan kaum muslimin sampai di sebuah pohon besar yang menjadirambu jalan sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat 'Aisyah r.a.. Lalu orangmusyrik itu hendak bergabung. Maka Nabi menoleh kepadanya dan mengatakan, "Kembalilahkamu, aku tidak meminta bantuan dari orang musyrik."

Maka ketetapan ini terus berlaku sebagai prinsip yang tidak pernah adapengecualiannya. Kecuali hanya dalam kejadian-kejadian yang terbatas danlangka. Oleh karena itu prinsip ini tetap menjadi pijakan dalam amal dakwahkita agar tidak mengemis meminta-minta balas bantuan dari orang yang memusuhidakwah. Apalagi potensi yang dimiliki umat masih melimpah ruah untukdidayagunakan.

7. Syajaratul Istighfar (Pohon Meminta Ampunan)

Pohon istighfar berupa pohon anggur yang banyak buahnya. Apabila ada seorangtamu yang mampir ke rumah pemiliknya, maka ia akan memetik setangkai buah itulalu disodorkan kepadanya untuk mencicipinya. Setelah itu tentu sesorang yangbertandang itu akan merasakan kepuasan yang teramat sangat. Kemudian pada hariyang lain. Isteri pemilik kebun anggur itu mengatakan kepada suaminya, "Caraseperti itu tidak etis kepada tamu, sebaiknya engkau ikut memakan separuhjamuanmu guna menyenangkan hatinya dan sekaligus sebagai penghormatan padanya."

Suaminnya menjawab, "Besok aku akan lakukan hal itu." Keesokan harinya,setelah tamunya memakan separuh hidangan yang disajikan kepadanya, lalu lelakipemilik kebun itu ikut serta memakannya. Tatkala ia mencicipinya terasa angguritu masam dan tidak enak untuk dimakannya, ia pun meludahkannya danmengernyitkan kedua alisnya keheranan atas kesabaran tamunya yang mau merasakanbuah seperti itu. Namun tamu itupun menjawabnya, "Sesungguhnya aku telahmemakan buah ini dari tanganmu sebelumnya selama beberapa hari dengan rasamanis, tetapi sekarang ini aku tidak suka memperlihatkan kepadamu rasa tidakenak pada buah ini sehingga membuatmu menyesali pemberianmu yang lalu."

Apa yang disebutkan di atas ini bukanlah kisah ngawur melainkan sebagaitamsil perumpamaan yyang dibuat untuk para muslimin yang ingin Islam jaya dimuka bumi ini. Karena itu dengarkanlah baik-baik. Hal ini merupakan ungkapankisah yang dijabarkan kepadamu untuk mendekatkan kepahamanmu kepadanya agarmudah kamu cerna.

Tidak seorangpun di antara orang-orang yang ada disekitarmu yang terpeliharadari kesalahan dan benar selalu adanya. Oleh karena itu jika ada saudaramu yangberbuat kekeliruan, maka janganlah kekeliruannya itu mendorongmu untukmendiamkannya tidak mau bergaul lagi dengannya. Tidak sabar terhadapnya ataumendiskreditkannya. Bahkan jangan pula kamu mencelanya, melainkan bersabarlahkepadanya.
Dan tahanlah emosimu. Dan kamu harus memaafkannya dalam hatimu karenamengingat kebaikannya yang terdahulu dan perilakunya yang baik dan penghormatannyakepadamu. Karena barangkali dia dapat membantumu untuk bertaubat ataumenolongmu saat kamu belajar sebagai pelayan pendamping atau teman begadangmuatau dia mengajarkan kepadamu suatu bidang pengetahuan yang diajarkan Allahkepadanya dan hal-hal baru yang belum kamu ketahui.

8. Syajaratuz Zuhud (Pohon Zuhud)

Jika engkau telah beroleh faedah dan menebarkan keadilan, maka sudah saatnyabagimu untuk membaringkan diri di bawah sebuah pohon yang ramping lagi banyakbuahnya dan bunganya. Keindahannya memukau pandangan orang yang melihatnya danmembuat orang yang menikmati keindahannya berdecak kagum karena selerapenanamnya begitu tinggi.

Itulah pohon zuhud. Yaitu pohon yang bersemi di dalam hati. Jenisnya laindari yang lain. Belum pernah ada seorang pun yang menanam hal yang semisal itusehingga terlihat sangat indah. Penanamannya menggambarkan pohon itu bagaisyair berikut:

Zuhud telah menanamkan pohon dalam kalbuku
Sesudah membersihkannya dari bebatuan dengan susah payah
Dia menyiraminya sesudah menancapkannya ke bumi dengan air mata yangdialirkan
Manakala di melihat burung-burung perusak tanaman terbang mengelilingipagarnya
Dia mengusirnya
Aku tidur di bawah naungan yang rindang dengan hati yang senang
Dan mengusir semua yang mengganggunya
Kemudian aku berjanji setia kepada Tuhanku


Seperti itulah Bai'atur Ridwan dilakukan di bawah pohon untuk memberikanjanji setia. Rasakanlah kamu menjadi salah seorang di antara mereka yangmelakukan hal itu. Dan kamu bersama di tengah-tengah mereka. Dirimu dipenuhioleh semangat bai'at janji setia sampai mati di jalan Allah swt. demi membelaajaran ini tegak di muka bumi.

9. Syajaratul Hilm (Pohon Penyantun)

Seharusnya setiap mukmin telah memahami seni menanam pohon keimanan dantelah menanamkan pohon Kesantunan dalam dirinya. Jadilah diri Anda sepertipohon yang berbuah. Manusia melemparinya dengan batu sedang Anda melemparimereka dengan buahnya.

Sesungguhnya itu gambaran yang baik. Karena sesungguhnya kebanyakan manusiacepat cenderung kepada kejahilan sehingga mendorong mereka untuk mendustakanpara penyeru kebaikan dan menyakiti mereka dengan cara batil. Seandainyaseorang dai bersikap jahil seperti orang jahil itu dan membalas keburukandengan keburukan semisal, niscaya akan lenyap dan pudarlah nilai-nilaikebajikan itu. Sebenarnya sikap yang harus diambil seorang dai adalah berlapangdada, mengharapkan pahala Allah dan memohon ampunan bagi kaum yang tidakmengerti itu.

Syaikh Muhammad Ahmad Ar Rasyid menandaskan bahwa pohon keimanan itu mestidiberi pupuk dan disiraminya di setiap waktu. Dirawatnya dengan baik agar tidakdimakan hewan yang mendatanginya atau dihinggapi hama penyakit. Ia pun perlu diselamatkan daritangan jahil manusia yang sering usil untuk memetik buahnya sebelum masanya. Iaperlu penjaganan yang ekstra agar pohon-pohon itu memberikan buahnya bagidakwah ini. Itulah Tsamaratud Da'wah (Buah Dakwah). Yakni kader-kaderdakwah yang militan yang menyediakan dirinya untuk melayani dakwah ini danberkhidmat terus demi tegaknya ajaran ini.

Bila pertumbuhan kader ini terus tumbuh dari berbagai segmen dan usia secaraseimbang, maka dakwah ini akan mengalami tingkat produktivitas yang amattinggi. Intajiyatud Da'wah (Produktivitas Dakwah). Dengan begitumewujudkan misi utama dakwah ini untuk mencapai perubahan nilai dan norma akansemakin terealisasikan. "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk(menjadi) rahmat bagi semesta alam." (Al-Anbiya': 107). "Dan peranglahmereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah.Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apayang mereka kerjakan." (Al-Anfal: 39)
Semoga kita bisa mengambil Hikmah dari notes ini

Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda bermanfaat

Sumber : http://www.dakwatuna.com/
Shared By Catatan Catatan Islami Pages
oleh Catatan Catatan Islami on Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer