11/19/2011

Wahai isteri, kumulakan tulisan ini dengan rintihan kepada Allah. Mudah-mudahan rintihan ini menjadi rintihan mu juga.

Ya Allah ... aku yakin apa yang Kau takdirkan ini adalah yang terbaik buat dunia dan akhirat kami.


Mudah-mudahan keluh-kesah, resah-gelisah kami menerima ketentuan-Mu ini, Kau ampuni dan dikira sebagai bukti lemahnya kami sebagai hamba-Mu yang berdosa.


Semoga kesedihan dan kebimbangan kami dalam waktu-waktu tertentu dalam menempuh ujian ini dinilai sebagai langkah menuju-Mu di jalan mujahadah.


Kami lemah Ya Allah ... namun kami tetap yakin kau menguji kami ini dengan maksud baik.


Kau tidak akan menimpakan kesusahan di luar kemampuan kami menanggungnya.


Kami berdoa Ya Allah ... ujian ini menjadi tebusan pada dosa-dosa kami yang lalu, kini dan akan datang.


Sesungguhnya kami ini hamba ya Allah... ujian inilah yang menusuk ke hati lalu mengetuk pintu rasa yang selama ini sudah semakin alpa bahwa kami ini hakikatnya hanyalah seorang hamba yang hina.


Syukur Ya Allah ... Karena kau anugerahkan rasa di celah-celah kepahitan dan penderitaan. Cebisan cinta suci dan sejati ini mudah-mudahan akan hidup subur dan mampu menghidupkan hati kami yang semakin mati.


Perpisahan sebenarnya bukanlah karena jarak tetapi oleh retaknya hati.


Aku pergi menuju Allah ... memperbaharui langkahku, menguatkan jiwaku untuk memburu kecintaan Nya .. dan dengan itu aku akan mencintaimu dan anak-anak dengan cinta yang lebih suci.


Isteriku,..


Kau ikutlah di jalan baru yang belum tentu berapa pula likunya. Maniskan malam-malam dengan sholat dan munajat. Dan sibukkan siang dengan penuh tanggung jawab dan bersemangat.

Selama ini kita terlalu banyak berlakon dan bermain-main dengan berbagai alasan dan kemalasan. Hadapi kenyataan yang sudah termaktub sejak azali ini. Kesedihan dan air mata tidak akan meredakan hati apalagi menyelesaikan masalah.


Ya Allah ...


Ampunilah dosa-dosa isteriku sepertimana aku telah ridha dan memaafkan semua kesalahannya. Kuatkanlah iman dan taqwanya .. dengan KAU suburkan selalu di hatinya rasa hina, berdosa, jahil, lemah, miskin dan berharap terhadap-MU.

Ya Rahman ...


Maniskanlah akhlak isteriku semanis wajahnya. Hiasilah kata-kata dari lidahnya dengan kebenaran dan kelembutan, seperti KAU telah hiasi matanya dengan kecantikan.

Ya Rabbi ...


Lembutkanlah hati isteriku agar mudah dia mengadu-ngadu pada-MU. Lenturkanlah jiwanya agar ia mudah merayu-rayu dan meminta-minta pada-MU. Haluskanlah perasaannya agar dia mampu manangis dan merintih-rintih pada-MU.


aamiinn..

semoga bermanfaat.. h_n

sumber:(http://www.facebook.com/notes/strawberry/-isteriku-/10150444590400180)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer